top of page

Local Goods ID

  • Hannisa Sandi
  • Jan 20, 2018
  • 4 min read

kampanye offline-nya di daerah CFD JL. M.H Thamrin, Jakarta pada Minggu (14/01/18)

PRODUK LOKAL?

Di Vietnam, pemerintahnya sudah meluncurkan VV Campaign yang artinya adalah ‘Vietnamese use Vietnamese goods’. Di Australia dan Ghana mereka juga sudah menerapkan kampanye ‘Buy Local’. Di Indonesia pun sebenarnya gerakan ‘Buy Local’ ini sudah diberlakukan sejak 2009 yaitu, “100% <3 INDONESIA”. Tapi, sayangnya sebagian orang Indonesia terutama kaum generasi muda masih kurang sadar untuk membudayakan menggunakan produk dalam negeri. Dengan ini, kami mahasiswa London School of Public Relations berinisiasi membuat kampanye guna meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia, khususnya anak muda untuk mencintai dan mulai menggunakan atau mengkonsumsi produk dalam negeri.

KENAPA HARUS PRODUK LOKAL?

Memasuki era perdangan bebas dengan yang kita kenal AFTA ( ASEAN Free Trade Area) dan AEC (Asean Economic Community) menjadi tantangan besar tersendiri untuk kita para pelaku ekonomi. Persaingan bebas ini tentunya menjadi perhatian dalam memenangkan perdagangan bebas se-ASEAN. Sederhananya, rasa kebanggaan, memiliki, hormat dan cinta tanah air rasanya dibutuhkan oleh setiap individu di ibu pertiwi ini. Bukan hanya itu, masyarakat Indonesia khususnya anak muda diharapkan dengan diberlakukannya hal ini, perhatian terhadap industri produk lokal dapat menjadi salah satu dorongan bagi peningkatan kualitas produk dalam negeri sehingga kita bisa lebih kompetitif di pasar lokal, regional maupun pasar global, dan sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional maupun peningkatan pendapatan.

Hasil riset kuesioner kepada 150 responden yang dilakukan Tim Local Goods ID

DATA RISET

Data riset ini mempunyai tujuan untuk menunjang data program kampanye yang sedang berjalan yaitu, Local Goods ID. Secara umum hasil data dari kuesioner ini sangat baik guna menjadikan kiblat apa yang mendasari kampanye ini berlangsung dan mengingatkan bahwa betapa sedikitnya masyarakat Indonesia yang belum menyadari pentingnya mengkonsumsi dan menggunakan produk lokal.

Hasil akhir penelitian ini menyatakan bahwa 98.7% anak muda di Indonesia mengaku pernah menggunakan atau mengkonsumsi produk dalam negerinya. Tapi faktanya, hanya sedikit sebagian dari 150 responden yang benar mengenal produk dalam negerinya.

Terbukti dari hasil kuesioner dibawah ini, yang menunjukkan bahwa hanya 27 responden (18%) yang mengetahui bahwa outlet kopi Excelso merupakan produk asli Indonesia. Excelso adalah sebuah outlet kopi di Indonesia, yang didirikan di Indonesia pada tahun 1991. Saat ini jumlah gerai Excelso kini menjadi 65 yang tersebar di lebih 15 kota di Indonesia.

Selain itu beberapa responden ada yang keliru mengenai produk kosmetik ternama asli Indonesia, seperti PAC “Professional Artist Cosmetic” dan MAKE OVER. Data dibawah mengatakan hanya 21 responden (14%) yang mengetahui bahwa produk kecantikan PAC merupakan asli produk dalam negeri. PAC yang merupakan salah satu brand make uppopuler milik Martha Tilaar. Sedangkan Make Over sendiri dikembangkan oleh PT Paragon Technology and Innovationini sering digunakan untuk keperluan komersial seperti photoshoot, iklan ataupun acara TV, dan fashion show.

Hasil riset kuesioner kepada 150 responden yang dilakukan Tim Local Goods ID

Hasil riset kuesioner kepada 150 responden yang dilakukan Tim Local Goods ID

Bukan hanya itu, beberapa responden juga keliru mengenai produk sepatu asli Indonesia yang kualitasnya tidak kalah saing dengan produk luar negeri ini. Banyak yang tak menyangka kalau produk Buccheri dan Wakai merupakan produk asli Indonesia. Dimana mayoritas pemakai sepatu dan tas kulit menyangka bahwa Buccheri adalah buatan Italia dan Wakai merupakan produk Jepang. Buccheri adalah Sepatu dan Tas Kulit. Diproduksi mulai tahun 1980 melalui PT. Vigano Cipta Perdana, sedangkan Wakai adalah asli buatan Indonesia. Hanya saja memang mereka menggunakan embel-embel Jepang. Maka dari itu, yang tertulis bukan Made in Japan, melainkan Made of Indonesia. Begitupun dengan produk berkelas seperti Sophie Martin, The executive dan Hammer yang kerap dikelirukan dimana produk ini merupakan produk luar.

Berdasarkan data diatas sudah jelas menguraikan bahwa masyarakat Indonesia seharusnya membuka mata bahwa negerinya memiliki SDM yang kompeten dan produk yang tidak kalah dengan negara lain.

KESIMPULAN

Menurut Euis, dengan jumlah penduduk Indonesia yang begitu besar seharusnya bisa menjadi peluang dan potensi pasar yang besar bagi industri nasional. Mengingat betapa pentingnya mencintai produk dalam negeri demi kemajuan industri nasional, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (Dirjen IKM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Euis Saedah, mengimbau kepada masyarakat agar mencintai dan menggunakan produk dalam negeri.

“Ini merupakan suatu keharusan. Bila tidak, bangsa ini tidak akan maju karena tanpa cinta buatan dalam negeri dampaknya produk industri kita tidak lagi dapat bersaing di segmen besar ataupun menengah,” ungkap Euis di Kantor Kemenperin pada saat di wawancarai Nusantaranews.co, Jakarta.

Sayang sekali disaat Negara lain sedang berlomba-lomba menciptakan karya authentik di Negara asalnya dan membuatnya melejit mendunia, masyarakat kita asyik berbangga menggunakan produk impor. Alangkah banyak alasan untuk mencintai produksi dalam negeri, dan sudah merupakan keharusan bagi warga negara untuk mencintai produk-produk dalam negeri agar produk dalam negeri sendiri bisa bersaing di kancah internasional.

Padahal, apabila konsumen Indonesia lebih memilih untuk membeli dan mengkonsumsi produk dalam negeri ,hal ini akan meningkatkan produksi unit kecil menengah (UKM) sehinnga ukm akan berkembang dan menjadi perusahaan besar hal ini akan meningkatkan produksi. Dalam melakukan produksi, perusahaan pasti membutuhkan tenaga kerja. Sehingga tingkat pengangguran di Indonesia dapat di tekan seminimal mungkin. Dengan demikian, taraf hidup masyarakat akan meningkat.

Maka dari itu, dengan hadirnya kampanye ‘Local Goods ID’ diharapkan masyarakat Indonesia lebih membuka mata mengenai pentingnya mulai mencintai produk dalam negeri, dan tidak ada salahnya jika kita juga berkarya dengan meningkatkan kualitas dalam negeri agar bias bersaing di kancah internasional. Yuk, jadilah bagian yang bangga berdiri diatas kaki sendiri, dengan menggunakan barang-barang dalam negeri. Good Indonesia use Indonesia Goods!

Comments


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2023 by The Voice Project. Proudly created with Wix.com

  • Facebook App Icon
  • Twitter App Icon
  • YouTube App Icon
bottom of page